A.
Joint
Venture
Pengertian Joint
Venture
Joint Venture sering disebut sebagai
usaha patungan memiliki pengertian yaitu suatu entitas yang dibentuk oleh dua
pihak atau lebih untuk menyelenggarakan aktifitas ekonomi untuk mendapatkan
keuntungan. Setiap pihak tersebut sepakat untuk menyetorkan modal, menanggung
resiko dan berbagi keuntungan.
Joint venture dibentuk untuk
dimaksudkan menjadi perusahaan yang memberikan kekuatan ekonomi kepada
perusahaan induk demi mendapatkan keuntungan bersama. Sebenarnya di dalam
perusahaan ada berbagai hal yang dinamakan kerja sama, dan joint venture adalah
salah satu diantaranya. Misalnya, terdapat persekutuan comanditer (CV) dan
firma, memiliki perbedaan dengan joint venture, khususnya terkait dengan waktu
pelaksanaan.
Jenis-jenis
Joint Venture
1.Joint venture domestic, terjadi
antara perusahaan domestic, yaitu perusahaan yang terdapat di dalam negeri.
2.Joint venture internasional,
apabila salah satu dari perusahaan itu adalah perusahaan asing.
Ciri-ciri
Joint Venture
1.
Perusahaan baru yang didirikan oleh
beberapa perusahaan lain secara bersama-sama,
2.
Di Indonesia, Joint venture merupakan
kerjasama antara perusahaan domestik dan asing,
3.
Modalnya berupa saham yang diperloheh
atau disediakan oleh perusahaan pendiri dengan perbandingan tertentu dari
setiap perusahaannya,
4.
Kekuasaan dan hak suara didasarkan pada
banyak saham masing-masing perusahaan pendiri,
5.
Kekuasaan dan hak suara didasarkan pada
banyak saham masing-masing perusahaan pendiri,
6.
Perusahaan pendiri Joint venture tetap
memiliki eksistensi dan kebebasan masing-masing,
7.
Resiko ditanggung secara bersama-sama
antara masing-masing partner melalui perusahaan yang berlainan.
Manfaat
Joint venture
Menurut
Raaymakers, manfaat dari kontrak Joint Venture adalah:
·
Pembetasan resiko
·
Pembiayaan
·
Menghemat tenaga
·
Rentabilitas
·
Kemungkinan optimasi know-how
·
Kemungkinan pembetasan kongkurensi
(saling ketergantungan)
Kelebihan
Joint Venture
Kelebihan
dari Joint Venture diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sekutu
lokal lebih memahami tentang keadaan lingkungan dimana perusahaan Joint Venture
didirikan seperti misalnya adat istiadat, kebiasaan dan Lembaga kemasyarakatan
dilingkungan setempat.
2. Sekutu
lokal mungkin memilki teknologi yang cocok untuk lingkungan setempat.
3. Akses
kepasar modal negara tuan rumah dapat dipertinggi oleh hubungan dan reputasi
sekutu lokal.
Kekurangan
Joint Venture
Kekurangan
dari Joint Venture diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Jika
salah dalam memilih sekutu maka akan meningkatkan resiko politik yang dihadapi.
2. Adanya
harga transfer produk atau komponen akan menimbulkan konflik kepentingan antara
kedua belah pihak.
3. Dapat
terjadi perbedaan pandangan antara sekutu lokal dengan perusahaan.
Bidang
usaha yg wajib menjalankan Joint Venture
·
Pelabuhan
·
Produksi, transmisi dan distribusi
tenaga listrik untuk umum
·
Telekomunikasi
·
Pelayanan
·
Penerbangan
·
Air minum
·
Kereta api umum
·
Pembengkit tenaga atom
·
Mass media
Cara
Kerja Joint Venture
Joint venture dibentuk untuk
dimaksudkan menjadi perusahaan yang memberikan kekuatan ekonomi kepada
perusahaan induk demi mendapatkan keuntungan bersama. Sebenarnya di dalam
perusahaan ada berbagai hal yang dinamakan kerja sama, dan joint venture adalah
salah satu diantaranya. Misalnya, terdapat persekutuan comanditer (CV) dan
firma, memiliki perbedaan dengan joint venture, khususnya terkait dengan waktu
pelaksanaan.
Jika joint venture waktunya relatif
lebih pendek dibandingkan kedua bentuk kerja sama tersebut. Joint venture akan
segera berakhir jika sudah mencapai tujuan. Jadi antara negara-negara yang
bersekutu tersebut sudah mendapatkan tujuannya masing-masing dengan adanya
kerjasama yang telah dilakukan atau dijalin tersebut.
Jika mengadakan joint venture, maka
apa yang menjadi keperluan perusahaan joint venture adalah hasil patungan dari
perusahaan-perusahaan yang bergabung. Terdapat suatu perjanjian tertentu yang
menyangkut adanya kerja sama. Semakin ke sini, pengertian dari joint venture
bisa dilakukan antara perusahaan-perusahaan di Indonesia atau perusahaan
Indonesia dengan perusahaan asing, begitu juga antara pihak swasta dengan
swasta, swasta dengan pemerintah, maupun pemerintah dengan pemerintah. Hal yang
mendasarinya adalah dari kerjasama antara dua perusahaan dan lebih, tidak
terbatas apakah swasta atau negeri.
Seperti halnya
kerjasama lainnya, di dalam pengertian joint venture juga
harus mempertimbangkan perjanjian-perjanjian yang telah dibuat dan disepakati
antara pihak yang satu dengan pihak yang lain. Biasanya terdapat suatu
konsekuensi dalam perjanjian tersebut, sehingga diciptakan kenyamanan bersama
dan tanggungjawab bermasa demi tercapainya tujuan.
Contoh
Joint Venture
Indofood
dengan Nestle
MEMANTAPKAN penetrasi pasar di industri
consumer goods, dua perusahaan papan atas yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk
(Indofood) dan Nestle S.A (Nestle), Switzerland, membentuk perusahaan patungan
(joint venture). Perusahaan joint venture itu adalah PT Nestle Indofood
Citarasa Indonesia.
Perusahaan joint venture itu akan fokus di bisnis kuliner (bumbu penyedap makanan). Menurut CEO PT Indofood Anthoni Salim, pendirian usaha patungan baru ini, akan menciptakan peluang memperbesar pangsa pasar. Sebab, dua perusahaan besar ini akan saling memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki.
Perusahaan joint venture itu akan fokus di bisnis kuliner (bumbu penyedap makanan). Menurut CEO PT Indofood Anthoni Salim, pendirian usaha patungan baru ini, akan menciptakan peluang memperbesar pangsa pasar. Sebab, dua perusahaan besar ini akan saling memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki.
B.
WARALABA
Pengertian waralaba
Pengertian Waralaba dalam bahasa Inggris,
adalah franchising dan
dalam bahasa Perancis adalah franchise yang
aslinya berarti hak atau kebebasan. Adapun pengertian lainnya, yakni Waralaba
merupakan suatu strategi yang dibangun dengan system, format bisnis, dan
pemasaran yang bertujuan untuk mengembangkan jaringan usaha untuk mengemas
suatu produk barang atau jasa dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati
antara pemilik suatu merek dengan pemberian izin nya dan pihak kedua sebagai
pemilik bisnis.
Jenis-jenis
Waralaba
Waralaba Umumnya
terbagi menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut:
1. Waralaba Menurut
Kriteria atau Produk yang Ditawarkan
a. Waralaba produk
Produk yang ditawarkan adalah berupa
barang misalnya makanan. Contoh dari
jenis usaha waralaba produk antara lain adalah seperti Mc Donald, KFC,
Kebab Turki, dan lain-lain.
b. Waralaba jasa
Dalam jenis usaha ini yang ditawarkan
adalah produk yang berwujud layanan jasa, misalnya seperti pendidikan, studio photo atau jasa sewa
video, dan jasa agen perjalanan atau travel.
Contoh dari
jenis usaha waralaba jasa antara lain adalah seperti bimbingan belajar hafara
dan aliago travel.
c. Waralaba gabungan
Dalam
jenis usaha ini yang ditawarkan adalah produk yang digabungkan atau dengan kata
lain produk yang ditawarkan adalah barang dan jasa.
2. Waralaba Menurut
Asalnya
a. Waralaba berasal
dari luar negeri
Waralaba
jenis ini lebih cenderung disukai oleh masyarakat, alasannya adalah sistem yang
berlaku lebih jelas, merek-merek perusahaan sudah diterima oleh orang-orang di
penjuru dunia, selain itu dinilai lebih bergengsi.
b. Waralaba berasal
dalam negeri
Waralaba
jenis ini termasuk dalam salah satu pilihan investasi bagi orang-orang yang
ingin menjadi pengusaha dengan cepat namun orang tersebut tidak memiliki
pengethuan cukup mengenai awal dan kelanjutan usaha oleh pemilik waralaba. Contoh dari jenis waralaba
yang berasal dari dalam negeri adalah Restoran cepat saji.
Keuntungan
dan Kerugian Waralaba
1. Keuntungan
Waralaba
– Manajemen bisnis
telah terbangun
Bisnis
waralaba memberikan keuntungan untuk berbisnis di bawah bendera bisnis lain
yang sudah memiliki reputasi yang bagus. Ide, penamaan dan manajemen suatu
bisnis telah di uji coba sebelumnya dan siap untuk di implementasikan pada
lokasi yang baru.
– Sudah dikenal
masyarakat
Pemasaran
bisnis waralaba cenderung lebih mudah, karena bisnis sebelumnya lebih terdahulu
di kenal masyarakat. Dengan kata lain, biaya dan tenaga yang diperlukan untuk
membangun reputasi bisnis tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
membangun bisnis baru.
– Manajemen
finansial yang lebih mudah
Investor
cenderung lebih suka untuk memberikan modal pada bisnis yang telah kokoh dari
segi finansial dan jaringan pemasaran. Dengan menggunakan bisnis waralaba,
sistem manajeman finansial telah di tetapkan oleh pemilik waralaba utama,
sehingga kita tidak perlu dipusingkan lagi dengan manajemen finansial seperti
membangun bisnis baru.
– Kerjasama bisnis
telah terbangun
Orang
yang membeli waralaba bisa mendapatkan keuntungan kerjasama yang telah
terbangun sebelumnya oleh pemilik waralaba. Contohnya kerjasama dengan pemasok
bahan baku, pihak periklanan dan juga pemasaran.
– Dukungan dan
keamanan yang lebih kuat
Pemilik
waralaba biasanya akan memberikan pelatihan seperti manajemen finansial,
pemasaran, periklanan dan lain lain. Hal – hal seperti ini biasanya sudah
termasuk dalam paket pembelian waralaba.
– Bisa mendapat
untung lebih besar
Banyak
orang berpikir bahwa keuntungan dari bisnis waralaba adalah mendapatkan
keuntungan lebih besar karena brand telah dikenal banyak orang. Tapi pada
kenyataannya, hal ini tidak selalu terjadi. Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli
waralaba kepada pihak pemilik waralaba tentunya dipotong dari keuntungan yang
didapat. Pembeli waralaba akan mendapatkan banyak kemudahan di saat-saat awal
usaha, tapi untuk jangka panjang, para pemilik waralaba kadang menemukan bahwa
memulai bisnis sendiri mungkin akan jauh lebih menguntungkan.
2. Kekurangan
Bisnis Waralaba
– Kurang kendali
Salah
satu kekurangan dari bisnis waralaba adalah kurangnya kendali dari pembeli
waralaba terhadap bisnisnya sendiri, karena semua sistem telah ditentukan oleh
pemilik waralaba. Sehingga ruang gerak pembeli waralaba sangat terbatas.
Ide-ide untuk berkreatifitas pun terkadang tidak bisa diaplikasikan, karena
adanya perjanjian-perjanjian khusus.
– Sangat terikat
dengan supplier
Untuk
mendapatkan keuntungan yang mencukupi, tentunya setiap pengusaha menginginkan
modal yang kecil. Salah satu caranya adalah mencari supplier yang murah. Dengan
menggunakan sistem waralaba, pihak pemasok barang pun telah ditentukan.
Sehingga kita tidak bisa memilih lagi supplier yang lebih murah.
– Ketergantungan
pada reputasi waralaba lain
Salah
satu kekurangan terbesar dari waralaba adalah tergantungnya reputasi waralaba
terhadap waralaba yang lain. Jika waralaba yang lain melakukan kesalahan yang
mengakibatkan rusaknya reputasi, maka hal ini juga akan mempengaruhi waralaba
yang anda kelola.
– Biaya waralaba
Pihak
pemilik waralaba akan mengajukan biaya awal untuk membeli perjanjian waralaba.
Kemudian biaya lanjutan untuk pelatihan dan dukungan bagi para pembeli
waralaba.
– Pemotongan
keuntungan
Pembeli
waralaba di haruskan untuk membayar royalti dari sejumlah keuntungan yang
didapatkan. Jika keuntungan yang didapatkan sedikit, berarti keuntungan
tersebut akan dipotong untuk menutupi biaya ini.
Referensi :
https://www.artiini.com/2016/05/pengertian-joint-venture-dan-bagaimana.html (Diakses
pada tanggal 20 oktober 2018)
http://www.academia.edu/9974689/Joint_Venture (Diakses
pada tanggal 20 oktober 2018)
http://forum.teropong.id/2017/07/15/pengertian-joint-venture-jenis-jenis-manfaat-bentuk-dan-subtansi-kontrak-joint-venture-serta-pengaturannya/ (Diakses
pada tanggal 20 oktober 2018)
http://ferrifadilla.blogspot.com/2009/04/nama-10-perusahaan-yg-tergabung-dlm.html (Diakses
pada tanggal 20 oktober 2018)
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-waralaba-dan-contohnya/ (Diakses
pada tanggal 20 oktober 2018)
http://www.akuntansilengkap.com/bisnis/lengkap-jenis-dan-contoh-usaha-waralaba/ (Diakses
pada tanggal 20 oktober 2018)
http://www.franchise-expo.co.id/Press/Tips/Keuntungan-Dan-Kekurangan-Bisnis-Waralaba/ (Diakses
pada tanggal 20 oktober 2018)