Sabtu, 20 Oktober 2018

KERJASAMA BISNIS : JOINT VENTURE DAN WARALABA (FRANCHISE)


A.   Joint Venture

Pengertian Joint Venture
Joint Venture sering disebut sebagai usaha patungan memiliki pengertian yaitu suatu entitas yang dibentuk oleh dua pihak atau lebih untuk menyelenggarakan aktifitas ekonomi untuk mendapatkan keuntungan. Setiap pihak tersebut sepakat untuk menyetorkan modal, menanggung resiko dan berbagi keuntungan.
            Joint venture dibentuk untuk dimaksudkan menjadi perusahaan yang memberikan kekuatan ekonomi kepada perusahaan induk demi mendapatkan keuntungan bersama. Sebenarnya di dalam perusahaan ada berbagai hal yang dinamakan kerja sama, dan joint venture adalah salah satu diantaranya. Misalnya, terdapat persekutuan comanditer (CV) dan firma, memiliki perbedaan dengan joint venture, khususnya terkait dengan waktu pelaksanaan.


Jenis-jenis Joint Venture
       1.Joint venture domestic, terjadi antara perusahaan domestic, yaitu perusahaan yang terdapat di dalam negeri.
     2.Joint  venture internasional, apabila salah satu dari perusahaan itu adalah perusahaan asing.


Ciri-ciri Joint Venture
1.      Perusahaan baru yang didirikan oleh beberapa perusahaan lain secara bersama-sama,
2.      Di Indonesia, Joint venture merupakan kerjasama antara perusahaan domestik dan asing,
3.      Modalnya berupa saham yang diperloheh atau disediakan oleh perusahaan pendiri dengan perbandingan tertentu dari setiap perusahaannya,
4.      Kekuasaan dan hak suara didasarkan pada banyak saham masing-masing perusahaan pendiri,
5.      Kekuasaan dan hak suara didasarkan pada banyak saham masing-masing perusahaan pendiri,
6.      Perusahaan pendiri Joint venture tetap memiliki eksistensi dan kebebasan masing-masing,
7.      Resiko ditanggung secara bersama-sama antara masing-masing partner melalui perusahaan yang berlainan.


Manfaat Joint venture
      Menurut Raaymakers, manfaat dari kontrak Joint Venture adalah:
·                  Pembetasan resiko
·                  Pembiayaan
·                  Menghemat tenaga
·                  Rentabilitas
·                  Kemungkinan optimasi know-how
·                  Kemungkinan pembetasan kongkurensi (saling ketergantungan)


Kelebihan Joint Venture
     Kelebihan dari Joint Venture diantaranya adalah sebagai berikut:
1.     Sekutu lokal lebih memahami tentang keadaan lingkungan dimana perusahaan Joint Venture didirikan seperti misalnya adat istiadat, kebiasaan dan Lembaga kemasyarakatan dilingkungan setempat.
2.     Sekutu lokal mungkin memilki teknologi yang cocok untuk lingkungan setempat.
3.     Akses kepasar modal negara tuan rumah dapat dipertinggi oleh hubungan dan reputasi sekutu lokal.


Kekurangan Joint Venture
     Kekurangan dari Joint Venture diantaranya adalah sebagai berikut:
1.     Jika salah dalam memilih sekutu maka akan meningkatkan resiko politik yang dihadapi.
2.     Adanya harga transfer produk atau komponen akan menimbulkan konflik kepentingan antara kedua belah pihak.
3.     Dapat terjadi perbedaan pandangan antara sekutu lokal dengan perusahaan.


Bidang usaha yg wajib menjalankan Joint Venture
·        Pelabuhan
·        Produksi, transmisi dan distribusi tenaga listrik untuk umum
·        Telekomunikasi
·        Pelayanan
·        Penerbangan
·        Air minum
·        Kereta api umum
·        Pembengkit tenaga atom
·        Mass media


Cara Kerja Joint Venture
             Joint venture dibentuk untuk dimaksudkan menjadi perusahaan yang memberikan kekuatan ekonomi kepada perusahaan induk demi mendapatkan keuntungan bersama. Sebenarnya di dalam perusahaan ada berbagai hal yang dinamakan kerja sama, dan joint venture adalah salah satu diantaranya. Misalnya, terdapat persekutuan comanditer (CV) dan firma, memiliki perbedaan dengan joint venture, khususnya terkait dengan waktu pelaksanaan. 
             Jika joint venture waktunya relatif lebih pendek dibandingkan kedua bentuk kerja sama tersebut. Joint venture akan segera berakhir jika sudah mencapai tujuan. Jadi antara negara-negara yang bersekutu tersebut sudah mendapatkan tujuannya masing-masing dengan adanya kerjasama yang telah dilakukan atau dijalin tersebut.
             Jika mengadakan joint venture, maka apa yang menjadi keperluan perusahaan joint venture adalah hasil patungan dari perusahaan-perusahaan yang bergabung. Terdapat suatu perjanjian tertentu yang menyangkut adanya kerja sama. Semakin ke sini, pengertian dari joint venture bisa dilakukan antara perusahaan-perusahaan di Indonesia atau perusahaan Indonesia dengan perusahaan asing, begitu juga antara pihak swasta dengan swasta, swasta dengan pemerintah, maupun pemerintah dengan pemerintah. Hal yang mendasarinya adalah dari kerjasama antara dua perusahaan dan lebih, tidak terbatas apakah swasta atau negeri.
               Seperti halnya kerjasama lainnya, di dalam  pengertian joint venture juga harus mempertimbangkan perjanjian-perjanjian yang telah dibuat dan disepakati antara pihak yang satu dengan pihak yang lain. Biasanya terdapat suatu konsekuensi dalam perjanjian tersebut, sehingga diciptakan kenyamanan bersama dan tanggungjawab bermasa demi tercapainya tujuan.


Contoh Joint Venture
  Indofood dengan Nestle
            MEMANTAPKAN penetrasi pasar di industri consumer goods, dua perusahaan papan atas yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) dan Nestle S.A (Nestle), Switzerland, membentuk perusahaan patungan (joint venture). Perusahaan joint venture itu adalah PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.
             Perusahaan joint venture itu akan fokus di bisnis kuliner (bumbu penyedap makanan). Menurut CEO PT Indofood Anthoni Salim, pendirian usaha patungan baru ini, akan menciptakan peluang memperbesar pangsa pasar. Sebab, dua perusahaan besar ini akan saling memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki.



B. WARALABA

Pengertian waralaba
            Pengertian Waralaba dalam bahasa Inggris, adalah franchising  dan dalam bahasa Perancis adalah  franchise yang aslinya berarti hak atau kebebasan. Adapun pengertian lainnya, yakni Waralaba merupakan suatu strategi yang dibangun dengan system, format bisnis, dan pemasaran yang bertujuan untuk mengembangkan jaringan usaha untuk mengemas suatu produk barang atau jasa dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati antara pemilik suatu merek dengan pemberian izin nya dan pihak kedua sebagai pemilik bisnis.

Jenis-jenis Waralaba
   Waralaba Umumnya terbagi menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut:


1. Waralaba Menurut Kriteria atau Produk yang Ditawarkan

a. Waralaba produk
            Produk yang ditawarkan adalah berupa barang misalnya makanan. Contoh dari jenis usaha waralaba produk antara  lain adalah seperti Mc Donald, KFC, Kebab Turki, dan lain-lain.

b. Waralaba jasa
  Dalam jenis usaha ini yang ditawarkan adalah produk yang berwujud layanan jasa, misalnya seperti pendidikan, studio photo atau jasa sewa video, dan jasa agen perjalanan atau travel.
       Contoh dari jenis usaha waralaba jasa antara lain adalah seperti bimbingan belajar hafara dan aliago travel.

c. Waralaba gabungan
     Dalam jenis usaha ini yang ditawarkan adalah produk yang digabungkan atau dengan kata lain produk yang ditawarkan adalah barang dan jasa.


2. Waralaba Menurut Asalnya

a. Waralaba berasal dari luar negeri
     Waralaba jenis ini lebih cenderung disukai oleh masyarakat, alasannya adalah sistem yang berlaku lebih jelas, merek-merek perusahaan sudah diterima oleh orang-orang di penjuru dunia, selain itu dinilai lebih bergengsi.

b. Waralaba berasal dalam negeri
     Waralaba jenis ini termasuk dalam salah satu pilihan investasi bagi orang-orang yang ingin menjadi pengusaha dengan cepat namun orang tersebut tidak memiliki pengethuan cukup mengenai awal dan kelanjutan usaha oleh pemilik waralaba. Contoh dari jenis waralaba yang berasal dari dalam negeri adalah Restoran cepat saji.


Keuntungan dan Kerugian Waralaba

1. Keuntungan Waralaba

– Manajemen bisnis telah terbangun
   Bisnis waralaba memberikan keuntungan untuk berbisnis di bawah bendera bisnis lain yang sudah memiliki reputasi yang bagus. Ide, penamaan dan manajemen suatu bisnis telah di uji coba sebelumnya dan siap untuk di implementasikan pada lokasi yang baru.

– Sudah dikenal masyarakat
   Pemasaran bisnis waralaba cenderung lebih mudah, karena bisnis sebelumnya lebih terdahulu di kenal masyarakat. Dengan kata lain, biaya dan tenaga yang diperlukan untuk membangun reputasi bisnis tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan membangun bisnis baru.

– Manajemen finansial yang lebih mudah
   Investor cenderung lebih suka untuk memberikan modal pada bisnis yang telah kokoh dari segi finansial dan jaringan pemasaran. Dengan menggunakan bisnis waralaba, sistem manajeman finansial telah di tetapkan oleh pemilik waralaba utama, sehingga kita tidak perlu dipusingkan lagi dengan manajemen finansial seperti membangun bisnis baru.

– Kerjasama bisnis telah terbangun
   Orang yang membeli waralaba bisa mendapatkan keuntungan kerjasama yang telah terbangun sebelumnya oleh pemilik waralaba. Contohnya kerjasama dengan pemasok bahan baku, pihak periklanan dan juga pemasaran.

– Dukungan dan keamanan yang lebih kuat
   Pemilik waralaba biasanya akan memberikan pelatihan seperti manajemen finansial, pemasaran, periklanan dan lain lain. Hal – hal seperti ini biasanya sudah termasuk dalam paket pembelian waralaba.

– Bisa mendapat untung lebih besar
   Banyak orang berpikir bahwa keuntungan dari bisnis waralaba adalah mendapatkan keuntungan lebih besar karena brand telah dikenal banyak orang. Tapi pada kenyataannya, hal ini tidak selalu terjadi. Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli waralaba kepada pihak pemilik waralaba tentunya dipotong dari keuntungan yang didapat. Pembeli waralaba akan mendapatkan banyak kemudahan di saat-saat awal usaha, tapi untuk jangka panjang, para pemilik waralaba kadang menemukan bahwa memulai bisnis sendiri mungkin akan jauh lebih menguntungkan.


2. Kekurangan Bisnis Waralaba

– Kurang kendali
   Salah satu kekurangan dari bisnis waralaba adalah kurangnya kendali dari pembeli waralaba terhadap bisnisnya sendiri, karena semua sistem telah ditentukan oleh pemilik waralaba. Sehingga ruang gerak pembeli waralaba sangat terbatas. Ide-ide untuk berkreatifitas pun terkadang tidak bisa diaplikasikan, karena adanya perjanjian-perjanjian khusus.

– Sangat terikat dengan supplier
   Untuk mendapatkan keuntungan yang mencukupi, tentunya setiap pengusaha menginginkan modal yang kecil. Salah satu caranya adalah mencari supplier yang murah. Dengan menggunakan sistem waralaba, pihak pemasok barang pun telah ditentukan. Sehingga kita tidak bisa memilih lagi supplier yang lebih murah.

– Ketergantungan pada reputasi waralaba lain
   Salah satu kekurangan terbesar dari waralaba adalah tergantungnya reputasi waralaba terhadap waralaba yang lain. Jika waralaba yang lain melakukan kesalahan yang mengakibatkan rusaknya reputasi, maka hal ini juga akan mempengaruhi waralaba yang anda kelola.

– Biaya waralaba
   Pihak pemilik waralaba akan mengajukan biaya awal untuk membeli perjanjian waralaba. Kemudian biaya lanjutan untuk pelatihan dan dukungan bagi para pembeli waralaba.

– Pemotongan keuntungan
   Pembeli waralaba di haruskan untuk membayar royalti dari sejumlah keuntungan yang didapatkan. Jika keuntungan yang didapatkan sedikit, berarti keuntungan tersebut akan dipotong untuk menutupi biaya ini.



Referensi :
http://www.academia.edu/9974689/Joint_Venture (Diakses pada tanggal 20 oktober 2018)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar