Secara
etimologi, investasi berasal dari kata invest
yang artinya menanam uang atau modal. Dengan kata lain, pengertian dari
investasi adalah penanaman modal atau penanaman uang dalam proses produksi.
Pengertian
investasi menurut ilmu ekonomi adalah pengeluaran penanam modal maupun
perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan juga perlengkapan produksi
untuk menambah kemampuan memproduksi barang serta jasa yang tersedia dalam
perekonomian.
Sedangkan
pengertian investasi menurut ahli ekonomi Indonesia (Salim HS dan Budi Sutrisno) adalah penanaman modal yang dilakukan
oleh investor, baik investor asing maupun domestik dalam berbagai bidang usaha
yang terbuka untuk investasi, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.
B. Tujuan Investasi
Dari pengertian investasi
yang telah disinggung diatas, investasi merupakan kegiatan penanaman modal yang
memiliki beberapa tujuan. Tujuan dari investasi antara lain:
1. Mendapatkan Penghasilan Tetap
Sebagai
contoh jika Anda menanamkan modal pada suatu perusahaan makan Anda berhak
mendapatkan beberapa persen keuntungan perusahaan secara rutin selama Anda
menanam modal di perusahaan tersebut. Sehingga dalam hal ini Anda akan terus
menerima royalti atau keuntungan.
2.
Memperbesar Usaha
Selain
dalam bentuk keuntungan berupa uang, dengan berinvestasi dapat digunakan untuk
keperluan sosial, memperbesar usaha dan lainnya.
3.
Jaminan Bisnis
Jika
menanam modal pada supplier, maka akan ada jaminan bisnis Anda tidak kekurangan
bahan baku dan terus memperoleh pasar untuk menjual produk.
4.
Mengurangi Persaingan
Investasi
juga bisa mengurangi persaingan antar perusahaan yang bergerak di bidang yang
sama.
C. Manfaat Investasi
Terkait
dengan tujuan investasi yang disebutkan di atas, maka banyak pengusaha yang
melakukan investasi dengan tujuan utamanya untuk mendapatkan keuntungan dan
memperluas usaha.
Mengacu
dari pengertian investasi yang berarti sebagai bentuk penanaman modal, maka
investasi dalam bisnis bermanfaat untuk antara lain:
1.
Meningkatkan Aset
Salah
satu contohnya adalah ketika seseorang membeli tanah atau properti saat ini
sebagai investasi, kemudian menjualnya di masa depan dengan nilai yang
berkali-kali lipat dari harga saat membelinya.
2. Memenuhi
Kebutuhan di Masa Mendatang
Berinvestasi
pada saat ini tujuannya untuk digunakan sebagai pendukung kebutuhan hidup di
masa depan. Salah satu contohnya adalah berinvestasi dalam emas, dimana
tujuannya adalah untuk dijual di masa depan sebagai dana pendidikan anak.
3. Gaya
Hidup Hemat
Dengan
berinvestasi maka seseorang akan berupaya untuk mengalokasikan uangnya untuk
hal-hal penting saja. Pada akhirnya hal ini akan membuat orang tersebut menjadi
lebih hemat.
4. Menghindari
Terjerat Hutang Piutang
Masih
berhubungan dengan poin #3, dengan gaya hidup yang hemat dan sederhana, tentu
saja seseorang akan terhindar dari masalah hutang.
Mereka yang telah
berkomitmen untuk berinvestasi secara rutin akan terhindar dari masalah hutang
piutang. Dan akhirnya akan membuat keuangannya menjadi lebih baik.
D. Perbedaan Investasi Dengan Menabung
Kalau
dilihat secara sekilas, nabung dan investasi ini sama-sama kegiatan menyimpan
uang. Tapi ternyata masih banyak yang belum paham bahwa menabung dan investasi
adalah kegiatan yang berbeda.
Lantas di mana sih bedanya?
Menabung
adalah sebuah kegiatan memisahkan sejumlah uang untuk disimpan dan uang
tersebut masih dapat digunakan sewaktu-waktu jika diperlukan. Menabung biasanya
dilakukan untuk tujuan jangka pendek.
Lain
halnya dengan investasi yang
memiliki tujuan jangka panjang. Orang yang melakukan kegiatan investasi disebut
investor. Para investor ini akan mendapatkan hasil dari investasinya itu
minimal setelah lima tahun. Kegiatan investasi dilakukan dengan cara menanamkan
modal yang kita miliki dengan harapan akan mendapatkan pertumbuhan nilai di
kemudian hari dan menambah penghasilan.
Supaya lebih jelas, berikut
ini dijelaskan lebih lanjut soal perbedaan keduanya:
1.
Kemudahan dalam mengakses
Dengan menabung,
kamu bisa mengakses uangmu kapan pun dan di mana pun. Ketika kita membutuhkan
dana darurat, kita dapat mengambil uang kita melalui ATM. Namun tentu ada
batasan jumlah yang dapat diambil atau dicairkan.
Berbeda dengan investasi, Saat
kamu menginvestasikan sejumlah uang, maka kamu gak bisa mengakses hasil
investasi secara mendadak karena ada ketentuan periode pengambilan hasil
investasi.
2.
Risiko dan bunga
Bicara
soal risiko, menabung bisa dikatakan punya risiko yang sangat kecil karena
sistem keamanan yang sudah cukup canggih dan tentu saja terpercaya. Apabila
bank dimana kita menabung mengalami pencurian, maka kita gak perlu khawatir
karena pihak bank pasti akan bertanggung jawab akan uang tabungan kita.
Semua
nasabah dari bank tertentu juga pasti akan menikmati bunga tabungan tahunan
yang ditambahkan pada rekening mereka masing-masing. Namun jumlah yang
diberikan tentu saja tidak terlalu besar.
Dalam
investasi, pastinya keuntungan yang ditawarkan jauh lebih besar daripada bunga
tabungan. Modal yang ditanamkan akan terus bertambah nilainya dari waktu ke
waktu sehingga kantong kekayaan kita akan semakin bertambah.
Karena
potensi imbal hasilnya lebih besar, maka risiko akan kehilangan dalam investasi
pun lebih besar ketimbang tabungan.
Semakin
tinggi imbalan hasil yang diperoleh, maka semakin besar juga risiko yang akan
ditanggung. Bahkan ada kemungkinan juga dana investasi yang disetorkan akan
hilang total seperti dalam investasi saham.
3.
Bentuk atau produk
Tabungan
pada umumnya berupa uang yang disimpan di bank sebagai tabungan atau deposito,
sedangkan dalam investasi terdapat beberapa jenis produk.
Namun
pada umumnya ada dua jenis investasi, yaitu investasi melalui aset riil yang
dapat kita lihat bentuk fisiknya seperti emas dan properti. Ada juga investasi
dalam bentuk keuangan yang dilakukan melalui berbagai produk pasar modal,
seperti reksa dana, saham dan obligasi.
4. Fungsi
Apabila
kita ingin memiliki alokasi dana cadangan, tabungan merupakan pilihan yang
tepat karena dapat kita gunakan sewaktu-waktu. Sedangkan investasi memiliki
fungsi sebagai pemenuhan kebutuhan jangka panjang dari hasil pengembangan aset
yang kita miliki. Investor melakukan investasi untuk mempersiapkan dana hari
tua seperti pensiun. Tapi tak jarang juga yang melakukan hal ini untuk memenuhi
biaya pendidikan anak atau cucu di masa depan.
Kelemahan
Menabung
Uang
yang disimpan di dalam tabungan nilainya gak bertumbuh secara signifikan. Yang
kita dapat hanya sebatas bunga tahunan yang bahkan besarannya mungkin hanya
dapat membayar biaya administrasi bulanan. Belum lagi uangnya bakal tergerus
oleh kenaikan inflasi tahunan, maka nilai dari uang kita sebetulnya semakin
menurun.
Walaupun
uangnya bisa sewaktu-waktu diambil, besaran uang yang kita ambil juga ada
batasannya. Contohnya ketika mengambil uang di mesin ATM, maksimal uang yang
dapat kita tarik sekitar Rp 5-10 juta saja.
Kelemahan
Investasi
Kalau
investasi asal-asalan, bukan gak mungkin uang malah ludes semua. Risiko
investasi sebanding dengan keuntungan. Oleh sebab itu, perlu kemampuan berinvestasi
yang matang sebelum kita menaruh modal.
Sebagai
contoh, untuk jenis investasi saham, ada risiko yang ditanggung apabila
perusahaan tempat kita menginvestasikan modal mengalami kebangkrutan. Perlu
pengetahuan khusus juga dalam mengelola manajemen risiko dalam bermain saham
Sementara
itu, investasi dalam bentuk properti memerlukan modal yang besar. Investasi ini
juga tidak likuid, karena butuh waktu dan usaha lebih untuk menjualnya. Namun
kalau soal keuntungan, wah dijamin bisa bikin sejahtera.
Nah
macam-macam investasi itu ada banyak, tetapi disini saya akan menjelaskan
investasi properti, investasi logam mulia, investasi reksa dana, dan investasi
saham di pasar modal.
E. Investasi
Properti
PROPERTI
atau dalam bahasa inggris property adalah harta yang berupa tanah dan bangunan serta sarana dan prasarana yang merupakan bagian dari tanah dan atau bangunan yang berkaitan dengan tanah dan/atau bangunan tersebut (seperti kantor, apartment, kos-kosan, dll)
atau dalam bahasa inggris property adalah harta yang berupa tanah dan bangunan serta sarana dan prasarana yang merupakan bagian dari tanah dan atau bangunan yang berkaitan dengan tanah dan/atau bangunan tersebut (seperti kantor, apartment, kos-kosan, dll)
PENGERTIAN
INVESTASI PROPERTI
Investasi
properti adalah menanamkan modal atau dana serta kemampuan kita kedalam
pengembangan properti. Investasi properti bisa dimulai dengan membeli tanah
atau properti lainnya seperti rumah kemudian menyewakan dan menjualnya setelah
beberapa tahun. Investasi properti adalah sebuah pilihan yang baik jika
Anda ingin berinvestasi untuk jangka waktu yang panjang.
Cara
berinvestasi Properti
Untuk
memulai berinvestasi properti, Anda bisa mencoba untuk join pada Napro.id
sebagai platform Crowdfunding dimana kalian dapat berinvestasi
properti murah hanya dengan modal awal mulai dari 500 ribu saja. Napro.id ini merupakan
platform crowdfunding yang sangat tepat bagi para pemula yang ingin
memulai investasi tanpa mengeluarkan modal yang besar. Karena melalui Napro.id
Anda sudah dapat memiliki Unit dengan mudah dan murah.
Untuk
berinvestasi rame-rame bersama rekan, Napro.id bisa menjadi solusinya, karena
disini semua investor bisa 'patungan' dalam investasi properti dengan hanya
bermodalkan uang Rp 500 ribu. Total keuntungan minimal 12% hingga 30% pertahun,
karena Napro.id memiliki fitur rental guarantee. Berbicara tentang
developer, Napro.id juga bekerja sama dengan developer BUMN yang menjamin
hunian pasti dibangun.
Selain
dengan bergabung Bersama Napro.id dalam berinvestasi properti, Anda juga jangan
sampai lupakan beberapa faktor pendukung lainnya berikut ini agar investasi
properti semakin sukses.
1.
Perhatikan suku bunga
Biaya
meminjam uang mungkin terlihat sangat ringan saat ini, namun angka suku bunga
ketika hendak mengajukan KPR bisa lebih tinggi lagi. Pastikan Anda menekan
cicilan perbulan dengan mencari bank yang menawarkan suku bunga paling rendah.
2.
Hitung Keuntungan Anda (Margin)
Untuk
perusahaan sebesar Wall Street, mereka selalu menargetkan keuntungan (balik
modal) sekitar 5 sampai 7 persen karena mereka juga harus membayar gaji
karyawan. Sementara untuk individu, mereka harus memasang target keuntungan
setidaknya 10 persen. Sisihkan biaya sekitar 1 persen untuk biaya perawatan
setiap tahunnya. Ada juga pengeluaran lain seperti asuransi dan pajak properti
yang harus Anda persiapkan budgetnya.
3.
Hitung biaya operasi
Hal
ini kerap luput dari perhatian para investor properti. Untuk menghindari
kerugian, pastikan Anda menghitung dengan rinci biaya operasional yang
dibutuhkan setiap unitnya. Mulai dari perbaikan, biaya pajak dan lain-lain.
4.
Temukan lokasi yang tepat
Ketika
membidik lokasi untuk berinvestasi, pastikan Anda mencari area yang biaya
pajaknya rendah. Selain itu faktor lain seperti dekat sekolah, perbelanjaan,
taman dan restoran juga patut diperhatikan. Lingkungan yang rendah kriminalitas
dan bersahabat juga menjadi pertimbangan selanjutnya.
5.
Memilih Kategori Low-end
Bagi
Anda yang baru saja memulai bisnis investasi properti dengan modal terbatas,
tidak ada salahnya memilih kategori properti yang masih low-end. Artinya,
jika ingin menginvestasikan rumah, Anda bisa memilih rumah dengan spesifikasi
sederhana terlebih dahulu. Tujuannya, tentu saja agar sesuai dengan besaran
modal. Dalam prinsip ini yang diutamakan adalah untuk menambah aset terlebih
dulu. Ketika aset sudah berkembang, Anda bisa menambahkan modal dari keuntungan
yang sudah didapat untuk mengembangkan bisnis properti lain.
6.
Cermati Peta Perencanaan Wilayah
Setelah
Anda mantap untuk berinvestasi dalam industri properti, kini saatnya Anda
melihat keluar untuk menentukan lokasi yang tepat. Sebaiknya Anda mencari
informasi tentang perencanaan wilayah tersebut. Misalnya, daerah A akan
dijadikan sebagai wilayah industri. Ini berarti Anda dapat memanfaatkan daerah
tersebut untuk berinvestasi karena dapat dipastikan harganya akan cepat
melambung.
Keuntungan
Investasi Properti
1. Rendah
Resiko
Risiko
investasi properti dapat dikatakan cukup rendah. Hal ini dikarenakan pergerakan
nilai properti tidak sekencang dan sesensitif saham. Sehingga investasi ini
dikatakan cukup cocok bagi investor yang tidak ingin mengambil risiko yang
terlalu tinggi dalam berinvestasi.
2.
Nilai Keuntungan Meningkat Dari Tahun Ke Tahun
Keuntungan
lain dari investasi properti ini adalah nilainya cenderung meningkat dari waktu
ke waktu meski tidak dalam jangka waktu pendek. Hal ini jelas akan
menguntungkan Anda di masa mendatang, misalnya pada saat memasuki masa pensiun.
Selain itu, dalam waktu pendek, investasi properti pun menghasilkan keuntungan
lain dalam bentuk uang sewa maupun uang kontrak. Sehingga keuntungan yang
didapat dari investasi ini terbilang cukup besar.
3.
Dapat Dijadikan Agunan
Dengan
keuntungan yang cukup besar dan menjanjikan tersebut, tidak bisa dipungkiri
bahwa properti juga dapat dijadikan agunan untuk mengajukan pinjaman yang akan
digunakan untuk investasi properti lain. Siklus keuntungannya kurang lebih akan
sama sehingga investor lebih mampu memperkirakan properti seperti apa yang
dibutuhkan terkait dengan besarnya modal, jangka waktu balik modal, keuntungan
yang didapatkan, serta memperhitungkan berapa tanggungan hutang yang harus
dibayarkan dalam jangka waktu tertentu.
4. Dapat
Terlihat Secara Fisik
Banyak
orang yang tidak menyukai investasi yang tidak terlihat. Maka tidak heran bila
dari nominal kecil pun akan diinvestasikan dalam bentuk atau wujud barang,
misalnya emas. Begitu pula dengan investasi properti. Properti jelas terlihat
wujud fisiknya sehingga investasi ini cukup diminati oleh pemilik modal besar.
Kelemahan
Investasi Properti
Dengan
keuntungan yang terlihat besar dan menjanjikan, tidak berarti investasi ini
tidak memiliki kekurangan. Beberapa hal yang harus Anda dan para investor
perhatikan terkait dengan kelemahan investasi properti antara lain:
Biaya
perawatan untuk investasi properti cenderung besar. Hal ini harus dilakukan
untuk tetap menjaga kualitas investasi properti yang dapat memberikan
keuntungan yang setidaknya sama bagi pemilik modal.
Investasi
properti jelas merupakan investasi yang padat modal. Artinya investasi ini
membutuhkan modal yang cukup besar untuk mendapatkan keuntungan yang besar pula
karena besarnya modal yang dikeluarkan proporsional dengan besarnya keuntungan
yang akan didapatkan.
Isu
keterjangkauan investasi atau affordability investment merupakan hal yang harus
diperhatikan sebagai sisi kelemahan investasi properti karena harga properti
biasanya akan ditetapkan berdasarkan sifat pasar lokal. Sehingga pemilihan
tempat untuk investasi properti pun juga turut menjadi faktor yang sangat
dipertimbangkan untuk menanamkan modal dalam investasi properti.
Biaya
transaksi untuk investasi properti juga terkenal tinggi. Biaya ini biasanya
mencakup pajak seperti PPH dan BPHTB. Besarnya pajak PPH adalah 5% yang
dikenakan bagi penjual dan untuk BPHTB sebesar 5% dikenakan bagi pembeli.
F. Investasi Logam Mulia
Pengertian
Investasi Emas
Investasi
emas adalah salah satu jenis alat investasi yang menarik. Investasi emas
dipandang oleh sebagian besar investor sebagai alat investasi aman dan sudah
dilakukan sejak zaman dahulu. Dalam investasi emas biasanya berjangka memiliki
suatu estimasi biaya dan kontrak yang harus disetuji oleh para investor untuk
memulai berinvestasi. Tempat atau running harga yang sedang terjadi disetiap
pialang perdangaangan berjangka berkiblat pada negara london, itulah sebabnya
mengapa istilah yang digunakan dalam emas berjangka adalah loco london
gold.
Cara
berinvestasi Logam Mulia
Investasi
emas merupakan investasi yang relative mudah dilakukan dan sangat menjanjikan
karena investasi emas merupakan investasi merupakan investasi yang bebas pajak,
mudah dicairkan saat diperlukan. Tidak terpengaruh oleh finansial dan krisis
ekonomi, bebas dari inflansi, tidak terpengaruh oleh berbagai keputusan
pemerintah, dapat dijadikan dana simpanan, harga jual lebih tinggi dari harga
beli, dan dapat difungsikan untuk tabungan di masa depan.
Cara
berinvestasi emas, melakukan pembelian emas secara fisik (emas perhiasan, emas
batangan, dan koin emas )saat harganya turun lalu menjualnya saat harganya
melunjak naik dipasaran. Untuk investasi emas, sebaiknya pemula yang masih
belajar investasi emas tidak memilih untuk membeli emas perhiasan karena emas
perhiasan tidak meiliki standar yang baku dibandingkan koin emas dan emas
batangan. Disamping itu terdapat ongkos biaya pembuatan Rp 60.000/ gram dan
adanya unsur estetika didalamnya mebuat emas perhiasan lebih cocok digunakan
sebagai asessoris fashion dan kurang menguntungkan untuk dijadikan investasi
masa depan.
Menabung
emas di bank atau pegadaian dengan terlebih dahulu memperoleh informasi yang
akurat mengenai tabungan emas tersebut.melakukan pembelian emas batangan atau
logam mulia dengan cara kredit melalui pegadaian dengan perhitungan jangka
waktu pelunasan sekitar 5- 6 bulan dan taerget kepemilikan emas seberat 5 gram
hingga 25 gram.
Lakukan
pembelian emas ditempat yang tepat dan dipercaya, untuk emas perhiasan, anda
bisa mendapatkan ditoko- toko perhiasan emas dan untuk emas batangan sebaiknya
membeli melalui PT.Aneka Tambang atau PT.Antam yang menyerahkan sertifikat
resmi berisi kadar emas dan keasliannya. Menjadikan emas yang dimiliki sebagai
dana cadangan untuk keperluan mendesak atau rencana masa depan seperti biaya
naik haji, pendidikan, renovasi rumah, dan sebagainya.
Kelebihan
Investasi Emas Fisik
1.
Melindungi
Kekayaan (Wealth Preservation)
Emas
‘melestarikan’ nilai kekayaan kita. Kenaikan nilai emas diperbandingkan dengan
rupiah tiap tahunnya selalu jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan inflasi.
Ini membuat nilai kekayaan kita lestari, tidak termakan oleh jahatnya inflasi.
2.
Resiko
Rendah Sampai Menengah (Medium to low Risk Investment)
Emas
adalah investasi dengan resiko menengah cenderung rendah dengan imbal hasil
kenaikan nilai yang cukup tinggi pada jangka waktu tertentu.
3.
Aset
Nyata (Tangible Asset)
Emas
batangan/koin adalah investasi yang ‘nyata’, benar-benar mempunyai nilai secara
intrinsik, bukan selembar kertas yang dideklarasi mempunyai nilai dengan
jaminan akan harapan.
4.
Hak
Kepemilikan (Private Property Rights)
Emas
batangan/koin yang Anda miliki adalah hak milik pribadi Anda seutuhnya.
Karakter emas batangan/koin yang nyata membuatnya independen, tidak bergantung
pada institusi tertentu. Anda bisa melakukan hal apapun terhadap emas yang Anda
miliki.
5.
Mudah
Dicairkan (Liquid Asset)
Emas
adalah aset yang paling mudah diperjualbelikan dimanapun tempat dan waktu,
tidak bergantung institusi. Bahkan Anda bisa menjadikan emas sebagai jaminan
hutang (gadai), sangat jarang investasi lain bisa bertindak demikian.
6.
Bebas
Pajak (Tax Free)
Di
Indonesia, emas batangan dimasukkan sebagai komoditi produksi yang tidak
dikenakan pajak. Sehingga jika Anda berinvestasi pada emas batangan, maka Anda
telah berinvestasi pada aset yang bebas pajak.
Kelemahan
Investasi Emas
1.
Harus
memiliki tempat khusus
Sangat
beresiko tinggi jika kita menyimpan emas batangan di dalam rumah apalagi
jumlahnya banyak, walaupun anda yakin rumah sudah aman, anda masih memerlukan
brankas untuk menyimpan emas tersebut. Berbeda dengan investasi properti yang
komoditinya riil, seperti bangunan yang tidak mungkin akan dicuri. Untuk itu
jika bermain dengan investasi emas anda harus memikirkan secara matang akan
keamanan emas tersebut. Jika anda takut menyimpan dirumah anda bisa
menyimpannya di bank yang sudah menyediakan tempat sendiri agar anda merasa
aman.
2.
Kenaikan
harga yang lambat
Saat
kondisi ekonomi stabil dan tenang, maka kenaikan harga emas akan cenderung
lambat. Tetapi saat terjadi krisis ekonomi nilai emas akan semakin naik dengan
cepat, alasannya adalah karena pada saat krisis ekonomi terjadi, para investor
akan cenderung memilih investasi yang lebih aman dan emaslah yang dinilai
paling aman. Jadi kenaikan harga emas akan terjadi saat krisis ekonomi datang,
jika ekonomi stabil maka kenaikan harga emas akan lambat. Untuk menyiasati hal
ini anda harus jeli dalam melihat keadaan pasar emas dunia jadi mengetahui
kapan waktunya membeli dan kapan waktunya menjual.
G. Investasi Reksadana
Reksadana
adalah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya
pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk
menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana
dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki
modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki
waktu dan pengetahuan yang terbatas.
Selain
itu reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk
berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Umumnya,
reksadana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi.
Ada
tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, pertama, adanya
dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan
dalam portofolio efek, dan ketiga, dana tersebut dikelola oleh
manajer investasi.
Saya
akan menjelaskan Jenis-jenis Investasi Reksadana yg terdiri dari Reksadana
Pasar Uang, Reksadana Obligasi, dan Reksadana berbasis Saham.
1. Reksadana Pasar Uang
Reksadana
pasar uang disarankan bagi Anda yang memiliki tujuan keuangan berjangka waktu
pendek, terutama di bawah satu tahun. Banyak investor yang berinvestasi
reksadana pasar uang dan menjadikannya sebagai tabungan darurat. Karenanya,
reksadana pasar uang menyediakan instrumen-instrumen yang cocok untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, di antaranya seperti deposito berjangka, sertifikat
deposito, Surat Berharga Pasar Uang, Surat Pengakuan Hutang, Sertifikat Bank
Indonesia, Surat Berharga Komersial, hingga obligasi yang jatuh temponya kurang
dari setahun.
Cara
Berinvestasi Reksadana Pasar Uang
Sesuai
dengan karakteristiknya, jenis reksa dana pasar uang direkomendasikan bagi
investor yang memiliki horison / waktu investasi kurang dari satu tahun.
Misalkan
Anda sedang menyiapkan rencana liburan akhir tahun atau rencana pulang kampung
pada saat libur Lebaran nanti, bisa mempertimbangkan jenis reksa dana ini.
Potensi hasil investasi reksa dana pasar uang dalam jangka panjang memang tidak
setinggi reksa dana saham, namun potensi kerugiannya juga jauh lebih kecil.
Dengan
demikian kemungkinan untuk mengalami kerugian yang dapat menggagalkan tujuan
keuangannya juga kecil. Anda tentu tidak berharap rencana pulang kampung
sekeluarga saat libur Lebaran jadi batal karena harga saham sedang turun bukan?
Sebagian
dari porsi dana darurat juga bisa ditempatkan di reksa dana pasar uang. Sebab
dengan potensi imbal hasil yang setara atau berpotensi lebih tinggi dari
deposito serta kemudahan dalam pencairan, reksa dana pasar uang juga cocok
untuk memaksimalkan hasil pengembangan dana darurat. Dalam memilih reksa dana
pasar uang, kestabilan tingkat pengembalian lebih penting daripada tingkat
pengembalian yang tinggi.
Karena
itu, lebih baik memilih reksa dana pasar uang dengan tingkat return yang stabil
namun konsisten bertahun-tahun ketimbang hasilnya tinggi namun bisa menjadi
negatif pada sewaktu-waktu.
Kelebihan reksadana pasar
uang
Reksadana pasar uang merupakan jenis investasi reksadana yang paling aman dibanding jenis reksadana lainnya. Tetapi pastinya, keuntungannya juga paling kecil daripada yang lain.
Meskipun begitu, investasi di reksadana pasar uang akan lebih baik daripada deposito. Mengapa? Berikut kelebihan reksadana pasar uang dibandingkan dengan investasi deposito.
1.
Keuntungannya
bisa lebih tinggi
Ketika Anda melakukan
investasi dengan deposito, maka jumlah keuntungan yang akan Anda dapatkan sudah
pasti sejak awal, dimana suku bunganya berkisar 4% hingga 6%.
Berbeda ketika Anda melakukan investasi dengan menggunakan reksadana pasar uang. Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada deposito. Mengapa?
Karena perputaran uang yang dilakukan tidak hanya berpaku pada satu jenis produk investasi, sehingga Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari produk investasi pasar uang yang sedang bagus pada saat itu.
2.
Jumlah
minimum investasi lebih rendah
Dalam
reksadana pasar uang, Anda dapat memulai berinvestasi dengan modal investasi
yang tergolong sangat rendah, yaitu Rp. 100.000 saja.
Tentunya hal ini akan sangat memudahkan Anda dalam memulai investasi, karena modal investasi yang diperlukan tidak banyak dan tidak ada perbedaan return antara modal yang kecil ataupun besar.
Berbeda dengan reksadana pasar uang, deposito mengharuskan Anda untuk memiliki modal investasi yang cukup besar. Umumnya, Anda harus menyimpan uang minimal Rp. 1.000.000 untuk memiliki deposito.
Namun dengan modal yang kecil tersebut, return yang Anda dapatkan juga hanya berdasarkan suku bunga terendah.
Jadi, bagi Anda yang belum memiliki modal yang besar untuk melakukan investasi, akan lebih baik di mulai dengan melakukan investasi di reksadana pasar uang.
3.
Pengambilan
dana fleksibel dan tanpa denda
Seperti
yang Anda ketahui, jika Anda berinvestasi dengan deposito, dana yang Anda
simpan tidak bisa Anda ambil seenaknya.
Terdapat jangka waktu tertentu yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum uang itu bisa Anda ambil agar tidak terkena denda.
Denda akan dikenakan kepada Anda apabila pengambilan dana dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo. Sehingga prosesnya tidak fleksibel.
Sebaliknya, reksadana pasar uang memberikan keleluasaan bagi Anda dalam mengambil dana. Anda dapat mengambilnya kapan saja tanpa ada jangka waktu yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
Terdapat jangka waktu tertentu yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum uang itu bisa Anda ambil agar tidak terkena denda.
Denda akan dikenakan kepada Anda apabila pengambilan dana dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo. Sehingga prosesnya tidak fleksibel.
Sebaliknya, reksadana pasar uang memberikan keleluasaan bagi Anda dalam mengambil dana. Anda dapat mengambilnya kapan saja tanpa ada jangka waktu yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
Terlebih lagi, pencairan dana di reksadana pasar uang dapat dilakukan dengan mudah dan dimana saja karena prosesnya bisa dilakukan secara online.
Jadi, Anda tidak perlu repot-repot menyediakan waktu khusus untuk pergi mencairkan dana Anda.
4.
Tidak
Ada Jangka Waktu
Sebelum
memilih untuk berinvestasi dengan deposito, Anda harus memikirkan dengan matang
kegunaan investasi itu, dan memastikan bahwa uang itu tidak Anda perlukan
sesuai jangka waktu yang sudah Anda pilih.
Hal ini dimaksudkan supaya Anda tidak terkena denda jika mengambil dana sebelum jatuh tempo.
Namun, bagaimana jika tiba-tiba saja Anda mendadak membutuhkan dana tersebut? Disinilah letak kelebihan reksadana pasar uang lainnya.
Saat Anda melakukan investasi di reksadana pasar uang, Anda tidak perlu pusing memikirkan masa depan uang tersebut, karena uang bisa diambil kapan saja tanpa terkena denda. Bahkan investasi bisa Anda lakukan hanya dalam 1 hari saja!
Kekurangan Reksadana Pasar
Uang
Segala sesuatu tentunya memiliki sisi positif dan negatifnya. Begitupun dengan investasi reksadana pasar uang, berikut ini beberapa kekurangan dari reksadana pasar uang.
1.
Beresiko
Saat
melakukan investasi dengan reksadana pasar uang, maka MI Anda akan melakukan
perputaran uang di dunia pasar uang, dan tentunya terdapat resiko bahwa; tempat
perputaran itu wanprestasi.
Jika hal itu terjadi, maka Anda akan mengalami kerugian. Namun kerugian tersebut tidak akan terlalu besar karena sudah dibatasi dengan peraturan untuk hanya menaruh maksimal 10% pada masing-masing jenis pasar uang.
Jika hal itu terjadi, maka Anda akan mengalami kerugian. Namun kerugian tersebut tidak akan terlalu besar karena sudah dibatasi dengan peraturan untuk hanya menaruh maksimal 10% pada masing-masing jenis pasar uang.
Dengan adanya peraturan tersebut, Anda tidak akan merasakan kerugian yang bisa menghabiskan seluruh modal investasi Anda.
2.
Nilai
return tidak pasti
Berbeda
dengan deposito yang memiliki nilai return yang jelas, reksadana pasar uang
memberikan nilai return yang berfluktuasi sehingga tidak bisa diprediksi berapa
keuntungan yang akan Anda peroleh.
Dengan fluktuasi nilai return ini, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar, atau malah bisa mengalami kerugian.
Dengan fluktuasi nilai return ini, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar, atau malah bisa mengalami kerugian.
Reksadana
pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menginvestasikan
sekurang-kurangnya 80 persen dari asetnya dalam bentuk efek utang atau
obligasi. Obligasi atau surat utang ini bisa yang diterbitkan oleh perusahaan
(korporasi) maupun obligasi pemerintah.
Tujuannya
untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Risikonya relatif lebih
besar daripada reksadana pasar uang tetapi lebih moderat dibandingkan saham
sehingga cocok untuk jangka waktu 1 sampai 3 tahun.
Cara
berinvestasi Reksadana Obligasi
Reksa
dana melakukan distribusi pendapatan (income distribution) maupun
distribusi keuntungan (capital gain). Distribusi pendapatan merujuk pada
pembagian dividen yang didapat dari hasil investasi saham. Dividen diperoleh
jika perusahaan mendapatkan keuntungan dan membagi sebagian keuntungan pada
pemegang saham.
Pendapatan
lain yang didistribusikan adalah pendapatan bunga obligasi yang dibayar secara
periodik. Sedangkan distribusi keuntungan didapat ketika reksa dana menjual
kembali saham atau obligasi yang dimiliki saat harga jualnya melebihi harga
beli. Selisih dari harga tersebut adalah capital gain, sementara jika
harga jual di bawah harga beli, kerugiannya disebut dengan capital loss.
Distribusi
pendapatan ataupun distribusi capital gain tidak benar-benar
disalurkan pada investor dalam bentuk kas, melainkan diinvestasikan kembali
oleh manajer investasi sehingga investor menikmati keuntungan. Kita dapat
membeli reksa dana pendapatan tetap di beberapa tempat:
Perusahaan
Aset Manajemen: Kita dapat membeli langsung reksa dana pasar
uang di perusahaan aset manajemen yang mengelolanya.
Bank:
Kita juga dapat membeli investasi reksa dana pasar uang di Bank Umum.
Online:
Kita juga dapat membeli investasi reksa dana pasar uang secara online.
Kelebihan
dan Kekurangan Reksa Dana Obligasi
Dibandingkan cara investasi
lain, reksa dana memiliki beberapa keuntungan yang disukai para investor.
Diversifikasi investasi
Dana
yang terkumpul dalam reksa dana diinvestasikan dalam portofolio yang terdiri
dari ragam jenis saham, obligasi, dan surat berharga lain yang masing-masing
berbeda profil risikonya.
Ini yang dimaksud pepatah
"jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang." Karena untuk
meminimalisasi kerugian dan mengoptimalkan peluang keuntungan perlu
diversifikasi ke berbagai instrumen yang profil risiko dan return-nya
berbeda.
Pengelolaan profesional dan
transparan
Reksa
dana dikelola manajer investasi yang memiliki keahlian dan pengalaman mengelola
dana investasi. Dalam praktiknya juga melibatkan bank kustodian yang tepercaya
untuk menangani administrasi. Keduanya (manajer investasi dan bank kustodian)
harus mendapatkan persetujuan OJK yang menjamin bahwa tidak ada penipuan dan
pencurian di dalamnya.
Selain itu, informasi dan
perkembangan portofolio reksa dana dipublikasikan kepada masyarakat luas,
bahkan manajer investasi melalui bank kustodi berkewajiban mengumumkan nilai
aktiva bersih (NAB) setiap hari di surat kabar dan internet supaya investor
lebih mudah untuk memantau investasinya.
Likuiditas tinggi
Artinya
dapat dicairkan kapan saja dengan mudah. Dalam reksa dana terbuka ada kewajiban
untuk membeli kembali unit penyertaan sehingga investor bisa mengambil uang
tunai kapan saja dia membutuhkan. Cocok untuk Anda yang menginginkan
sewaktu-waktu bisa mencairkan uang Anda untuk keadaan darurat.
Biaya rendah
Karena
dana berasal dari berbagai investor yang dikumpulkan secara kolektif, maka
biaya transaksi semakin murah dan efisien dibandingkan dengan transaksi sendiri
di bursa. Selain itu, setoran awal untuk reksa dana juga relatif murah. Saat
ini dengan minimal uang Rp 100 ribu, seseorang bisa mulai berinvestasi reksa
dana.
Adapun
kekurangannya adalah, reksa dana memiliki nilai investasi yang
fluktuatif. Ini memungkinkan dalam suatu kasus, nilai investasi bisa sangat
jatuh dan investor mengalami kerugian. Selain itu cara investasi ini tidak
dijamin pemerintah seperti halnya tabungan atau deposito. Jika terjadi hal yang
tidak diinginkan (force majeur), seperti krisis ekonomi atau perusahan bangkut,
Anda tidak akan mendapatkan apa-apa dan bisa kehilangan uang tersebut.
3. Reksadana Berbasis Saham
Reksadana
Saham adalah jenis Reksadana yang menempatkan investasi ke pembelian saham –
saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Hasil keuntungan diperoleh dari
kenaikkan harga saham yang dibeli di bursa.
Reksadana
saham adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen
dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas.
Tujuannya
untuk pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang. Risikonya relatif
lebih tinggi dari reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, namun
memiliki potensi tingkat pengembalian yang paling tinggi.
Cara
berinvestasi di Reksadana Berbasis Saham
1.
Pilih
Platform
Saya
menyarankan menggunakan platform reksadana online. Karena murah, dan mudah.
Pilih
platform reksadana online yang menjual reksadana dari semua manajer investasi.
Jadi dia tidak menjual satu manajer investasi saja, tetapi banyak, sehingga
Anda punya variasi pilihan.
Sekarang
sudah banyak platform Online, antara lain ipot indopremier, mandiri investasi,
Bareksa dan sebagainya.
Untuk
tulisan ini, saya menggunakan ipot karena sudah terbiasa dan caranya cukup
simpel. Saya sudah menggunakan ipot selama 3 tahun.
2.
Daftar
Anggota
Salah
satu keunggulan ipot adalah Anda tidak perlu hadir ke kantor mereka. Pihak ipot
yang akan jemput bola menemui Anda.
Pengalaman
saya, setelah selesai mengisi formulir anggota secara online, saya buat janji
secara Online juga soal kapan, jam dan dimana untuk bertemu petugas yang datang
meminta tanda tangan basah saya.
Ini
pengalaman saya 3 tahun lalu. Sekarang mungkin berbeda.
Karena
saya pernah membaca bahwa pembukaan rekening reksadana di Mandiri Sekuritas
bisa menggunakan sarana video call sebagai ganti tatap muka.
Kembali
soal pembukaan rekening, yang penting diperhatikan adalah info rekening
tabungan harus sudah dipastikan benar karena pencairan uang dari reksadana akan
dilakukan ke rekening tersebut.
3.
Deposit
Dana
Setelah
terdaftar sebagai anggota, Anda langsung bisa masuk ke aplikasi reksadana.
Untuk
melakukan investasi, pertama tama Anda harus deposit dana di rekening yang
terdaftar di ipot. Setelah transfer, Anda bisa langsung mengecek di aplikasi
apakah uang sudah efektif masuk rekening.
Setelah
dana efektif, Anda siap melakukan investasi. Tapi sebelum itu, pilih dahulu
reksadana saham yang akan diinvestasikan sesuai tujuan keuangan Anda.
Pemilihan
ini merupakan proses kritikal karena salah pilih Reksadana akan mengakibatkan
kegagalan mencapai tujuan keuangan yang hendak dicapai dengan membeli instrumen
investasi.
4.
Memilih
Reksadana Saham
Anda
lihat reksadana saham apa yang tersedia di platform online yang anda gunakan.
Dalam hal saya, maka saya akan cek daftar reksadana saham yang tersedia di
ipot.
Karena
sebagus apapun suatu reksadana saham, tetapi jika dia tidak terdaftar di
platform yang Anda gunakan, Anda tidak bisa membelinya.
Saat
ini, IPOT bekerjasama dengan 31 Manajer Investasi dengan 181 Reksadana. Cukup
lumayan pilihannya.
Setelah
melihat daftar reksadana saham yang tersedia, Anda sekarang bisa melakukan
pemilihan.
Pilihan bisa dilakukan
berdasarkan kriteria sbb:
Reksadana Saham Terbaik.
Sejumlah media secara rutin memberikan penghargaan ini. Silahkan dilihat apakah
ada Reksadana saham terbaik, yang dijual di platform; atau
Return Tertinggi.
Pilih berdasarkan return tertinggi yang angkanya bisa dilihat di platform.
Tetapi perlu diingat, cara ini ada resikonya karena return tinggi resiko ikut
tinggi; atau
Dana Kelolaan.
Pilih berdasarkan dana kelolaan yang angkanya juga tersedia di platform. Dana
kelolaan menunjukkan seberapa besar uang yang sudah diinvestasikan di Reksadana
tersebut. Secara tidak langsung merefleksikan kepercayaan investor atas kinerja
manajer investasi dan reksadana.
5.
Membeli
Reksadana Saham
Setelah
menentukan pilihan, Anda bisa melakukan pembelian. Berikut ini proses pembelian
di ipot, yang mana bisa berbeda dengan platform Online yang lain, meskipun
prinsip nya sama.
Pertama
tama Anda perlu memilih jenis reksadana saham agar platform hanya menampilkan
daftar jenis ini saja. Jadi, Anda bisa lebih fokus memilihnya.
Setelah
itu, dari daftar tersebut, Anda tinggal memilih reksadana saham yang akan
diinvestasikan. Di setiap reksadana disediakan tombol ‘buy’ dan ‘sell’, yang
terletak di ujung kanan .
Klik
pilihan ‘buy’, lalu kemudian muncul form yang meminta Anda mengisi jumlah
investasi yang akan dilakukan. Dalam form tersebut ditampilkan juga jumlah dana
yang tersedia di rekening Anda untuk bisa melakukan investasi.
Catatan:
Anda tidak bisa melakukan investasi lebih besar dari dana yang tersedia di
rekening.
Setelah
mengisi jumlah investasi, Anda harus klik ‘confirm’ yang tersedia di bagian
bahwa Form. Setelah itu, investasi reksadana saham efektif diproses oleh
platform.
Proses
pembelian reksadana membutuhkan waktu 3 atau 4 hari sejak order dimasukkan.
Jadi, investasi tidak hari itu juga efektif.
6.
Memonitor
Dalam
investasi, salah satu hal penting adalah cara mengevaluasi kinerja reksadana.
Hal tersebut menuntut monitoring perkembangan kinerja Reksadana secara efektif
dan akurat.
Anda
perlu tahu bagaimana kinerja dari investasi yang sudah dilakukan. Berapa nilai
investasi Reksadana, lalu berapa potensi keuntungan atau kerugian. Itu hal
dasar yang perlu di monitoring.
Di
IPOT, informasi dan cara mengevaluasi kinerja reksadana tersedia gratis dan
lengkap, yang menampilkan metrik penting, yaitu:
Nilai Investasi berdasarkan
harga pasar terakhir
Berapa potensi
keuntungan/kerugian secara nominal berdasarkan harga pasar (market value)
terakhir
Potensi keuntungan/kerugian
secara prosentase
Setiap hari, laporan kinerja
diperbaharui otomatis sesuai perkembangan harga terakhir, sehingga investor
bisa selalu tahu nilai investasi di Reksadana yang terkini.
7.
Menjual
Cara
menjual atau me-redeem Reksadana cukup mudah. Salah satu manfaat reksadana
saham adalah kemudahan dalam pencairan.
Saat
masuk ke dalam aplikasi, Anda mendapatkan daftar portfolio Reksadana yang Anda
miliki saat ini dan di dalam nya Anda tinggal memilih tombol ‘Sell’.
Ada
dua pilihan cara menjual, yaitu berdasarkan jumlah unit Reksadana atau nilai
uang yang ingin dicairkan. Silahkan isi dalam kolom yang sudah disediakan.
Selain
itu, Anda diminta menentukan ke rekening mana dana hasil pencairan Reksadana
akan ditransfer. Bisa rekening bank di platform IPOT (supaya bisa digunakan
untuk investasi kembali) atau transfer ke rekening milik Anda sendiri supaya
bisa ditarik dananya.
Kelebihan
dan Kelemahan
Kelebihan:
1. Dikelola oleh tim investasi yang profesional, sehingga tidak perlu repot belajar investasi seperti cara pemilihan saham dan lain-lain.
2. Dengan nominal kecil, dapat membeli beberapa saham blue chip secara tidak langsung melalui unit penyertaan reksadana.
3. Secara psikologi, investor reksadana tidak terlalu peduli dengan naik turun indeks karena investasi bersifat jangka panjang.
1. Dikelola oleh tim investasi yang profesional, sehingga tidak perlu repot belajar investasi seperti cara pemilihan saham dan lain-lain.
2. Dengan nominal kecil, dapat membeli beberapa saham blue chip secara tidak langsung melalui unit penyertaan reksadana.
3. Secara psikologi, investor reksadana tidak terlalu peduli dengan naik turun indeks karena investasi bersifat jangka panjang.
Kelemahan:
1. Investor harus menanggung biaya yang lebih besar seperti fee beli, fee jual dan feemanajemen.
2. Konservatif, dalam artian ada beberapa batasan-batasan yang cukup ketat untuk melindungi investor dari sisi risiko yang tentu saja akan mengorbankan return.
1. Investor harus menanggung biaya yang lebih besar seperti fee beli, fee jual dan feemanajemen.
2. Konservatif, dalam artian ada beberapa batasan-batasan yang cukup ketat untuk melindungi investor dari sisi risiko yang tentu saja akan mengorbankan return.
H.Investasi Saham di Pasar Modal
Investasi
saham adalah kegiatan penanaman modal yang dilakukan dengan pembelian
beberapa kepemilikan saham pada sebuah perusahaan dengan tujuan untuk mendanai
keperluan dan mendukung jalannya ekonomi sehingga memberikan keuntungan bagi
para penanam modal.
Saham
sendiri merupakan salah satu instrumen pasar modal yang diperbandingkan di
lantai bursa efek sebagai langkah sebuah perusahaan untuk memperoleh modal
untuk kelangsungan ekonomi perusahaannya.
Cara
berinvestasi Saham di Pasar Modal
1.
Melalui Pasar Primer
Sebagian
orang menyebut ini sebagai Pasar Perdana. Ini adalah saat dimana perusahaan
pertama kali menjual sahamnya kepada masyarakat. Ini disebut juga dengan istilah
Initial Public Offering (IPO) atau Go Public.
Dari
perusahaan tertutup dimiliki beberapa orang, menjadi perusahaan terbuka dengan
dimiliki oleh banyak orang.
Mereka
biasanya mengumumkan penjualan tersebut di berbagai media cetak berskala
nasional dalam bentuk Prospektus.
Kita
disini bisa membelinya secara langsung atau melalui rekanan kita yang menjadi
anggota bursa atau yang menjadi authorized untuk saham IPO tersebut.
Detailnya,
di Prospektus yang terdapat di berbagai Media Cetak tersebut biasanya juga
mencantumkan alamat dan syarat-syarat yang diperlukan untuk bisa membeli saham
perusahaan tersebut. Kita tinggal datang ke alamat tersebut dan bisa
membelinya langsung disana.
Tetapi
harap diketahui bahwa biasanya ada jangka waktu tertentu dalam penjualan saham
di Pasar Perdana. Jadi kita harus mengetahui kapan batas waktu pembelian saham
di Pasar Perdana itu habis.
Beberapa
media di internet antara lain yang bisa kita akses untuk meningkatkan
pengetahuan tentang dunia pasar modal, antara lain : www.ojk.go.id
www.bapepam.go.id www.idx.co.id Yahoo finance// finance.yahoo.com
www.moneycentral.com www.bloomberg.com
Atau
media internet lain yang berhubungan dengan berita khusus pasar modal serta
media cetak (Koran, tabloid dan majalah), TV, Radio dan lain-lain.
2.
Melalui Pasar Sekunder
Setelah
Jangka Waktu IPO selesai, seseorang yang ingin memiliki saham harus membelinya
dari orang lain. Jadi, ini sebetulnya adalah transaksi dari investor ke
investor. Bukan dari perusahaan ke investor seperti yang terjadi pada Pasar
Perdana.
Proses
transaksi jual beli saham dari investor ke investor ini disebut transaksi di
Pasar Sekunder, dan transaksi ini harus dilakukan di sebuah tempat khusus yang
bernama Bursa Efek. Di Bursa Efek inilah transaksi saham antar investor satu ke
investor lain dilakukan. Ibarat mall, Bursa Efek yang kita namakan Bursa Efek
Indonesia (BEI) inilah yang menjadi pengelola mall tersebut yang didalamnya
terdapat anggota bursa (AB).
Transaksi
jual beli saham di Bursa Efek dilakukan oleh sebuah perusahaan perantara atau
pialang. Jadi sebagai investor, kita bisa membeli saham melalui jasa pialang,
dimana nanti kita juga harus membayar semacam fee kepada pialang tersebut
sebagai ‘honor’ mereka.
Untuk
itu, kita biasanya harus menjadi nasabah terlebih dahulu dari sebuah perusahaan
pialang, dimana kita akan diminta untuk mendepositokan sejumlah uang yang
besarnya berbeda-beda untuk setiap perusahaan pialang. Daftar nama pialang bisa
kita lihat di BEI atau www.idx.co.id.
Terakhir
yang tidak kalah pentingnya, ada beberapa saham masuk kategori tertentu,
seperti Indeks LQ45, yakni saham-saham paling laris yang terdiri dari 45 saham
yang dipilih berdasarkan likuiditas dan kapitalisasi pasar.
Ada
juga JII/Jakarta Islamic Index yang terdiri dari 30 saham syariah yang dipilih
berdasarkan kapitalisasi pasar dan likuiditas dan telah disyahkan oleh DSN
(Dewan Syariah Nasional) Indonesia.
Ada
juga indeks sektoral, yakni yang terdiri dari 10 sektor dan menggunakan seluruh
saham pada masing-masing sektor dan indeks-indeks yang lain sesuai
kepentingannnya. Dan kesemuanya itu bisa dilihat di beberapa media cetak yang
rutin menerbitkannya.
Kelebihan
dan Kelemahan Investasi Saham di Pasar Modal
Kelebihan
Investasi Saham
Sebagai penanam modal pada
sebuah perusahaan tentunya yang diinginkan adalah keuntungan, seperti halnya
investasi saham. Berikut ini beberapa keuntungan yang diperoleh dalam menjalani
investasi saham.
1.
Dividen
Dividen
adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan sebagian kepada para pemegang
saham. Jumlah dividen yang dibagikan sebelumnya akan melalui Rapat Umum
Pemegang Saham ( RUPS ). Jumlah pembagian dividen untuk setiap perusahaan akan
berbeda-beda, tergantung dari hasil rapat perusahaan.
Cara
pembagian dividen memiliki dua cara yaitu dividen tunai dan dividen saham.
Dividen tunai dibagikan perusahaan dalam bentuk uang tunai, sedangkan dividen
saham diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk saham baru untuk menambah
jumlah saham pemegang saham.
2.
Capital Gain
Capital
gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga pembelian dan
penjualan.
Contoh
:
Anda membeli saham sebuah perusahaan ketika harganya masih Rp 1000 per lembar,
setelah 6 bulan ternyata harga saham tersebut naik menjadi Rp 2000. Jika anda
menjual di harga itu, maka anda akan memperoleh keuntungan Rp 1000 per lembar
saham.
Jadi, selisih harga tersebut
yang dinamakan capital gain. Capital gain biasanya diberikan oleh perusahaan
yang tidak memberikan keuntungan dalam bentuk dividen.
Kelemahan
Investasi Saham
Sama halnya dengan
jenis-jenis investasi lainnya, investasi saham juga memiliki resiko atau
kerugian yang akan dibebankan pada pemegang saham. Berikut ini beberapa
kerugian investasi saham.
1.
Tidak Memperoleh Pembagian Dividen
Jika
perusahaan tidak membukukan keuntungan atau pada rapat umum pemegang saham (
RUPS ) memutuskan tidak membagikan dividen karena dana akan digunakan untuk hal
lain. Jika terjadi seperti ini, maka pemegang saham hanya akan mengandalkan
keuntungan dari Capital Gain.
2.
Terjadi Capital Loss
Capital
loss merupakan kebalikan dari capital gain, yang merupakan penurunan harga
saham yang terjadi karena kinerja perusahaan menurun. Hal ini dapat menimbulkan
kerugian yang besar jika tingkat penurunan harganya juga besar, terlebih lagi
pada pemegang saham yang memiliki lembar lebih banyak.
3.
Resiko Likuidasi atau Perusahaan Bangkrut
Resiko
atau kerugian terbesar investasi saham adalah ketika perusahaan dinyatakan
bangkrut atau pailit. Para pemegang saham tidak bisa menuntut kembali modal
yang sudah mereka tanamkan pada perusahaan tersebut.
4.
Delisting Dari Bursa Efek
Dengan
alasan tertentu perusahaan emiten bisa saja dihapus dari bursa sehingga
pemegang saham tidak bisa memperdagangkan sahamnya lagi di bursa efek.
Referensi:
https://rocketmanajemen.com/definisi-investasi/#a
(Diakses pada tanggal 23 November 2018)
https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/investasi/pengertian-investasi.html
(Diakses pada tanggal 23 November 2018)
https://www.moneysmart.id/jangan-salah-bedanya-menabung-dan-investasi/
(Diakses pada tanggal 23 November 2018)
http://www.kelasinvestasi.com/investasi-properti-2/
(Diakses pada tanggal 23 November 2018)
https://www.napro.id/news/cara-investasi-properti-murah-hanya-dengan-500-ribu-untuk-pemula
(Diakses pada tanggal 23 November 2018)
https://www.cermati.com/artikel/mau-investasi-properti-ini-dia-manfaat-dan-kelemahannya
(Diakses pada tanggal 23 November 2018)
https://www.kompasiana.com/dindaidho/585f69f074937358063966c0/investasi-emas
(Diakses pada tanggal 23 November 2018)
http://indonesia-dasar-negara.blogspot.com/2014/11/investasi-emas.html
(Diakses pada tanggal 23 November 2018)
https://www.bareksa.com/id/text/2018/07/17/pengertian-reksadana-jenis-keuntungan-dan-risikonya/19792/news
(Diakses pada tanggal 24 November 2018)
https://infokeuanganblog.wordpress.com/2016/07/28/reksadana-pasar-uang/
(Diakses pada tanggal 24 November 2018)
https://ekonomi.kompas.com/read/2016/04/05/090000626/Kiat.Berinvestasi.di.Reksa.Dana.Pasar.Uang
(Diakses pada tanggal 24 November 2018)
https://www.bareksa.com/id/text/2018/08/14/apa-itu-reksadana-pendapatan-tetap-ini-pengertian-dan-karakteristiknya/20058/news
(Diakses pada tanggal 24 November 2018)
https://www.finansialku.com/mengenal-reksa-dana-pendapatan-tetap/
(Diakses pada tanggal 24 November 2018)
http://www.aberdeen-asset.com/tengoldenrulesid/article/cerdas-berinvestasi-reksadana.html
(Diakses pada tanggal 24 November 2018)
http://www.duwitmu.com/reksadana/cara-berinvestasi-reksadana-saham/
(Diakses pada tanggal 24 November 2018)
http://market.bisnis.com/read/20150116/92/391683/inilah-kelebihan-dan-kelemahan-reksadana-saham-vs-investasi-saham-langsung
(Diakses pada tanggal 24 November 2018)
https://www.intanblog.com/pengertian-investasi-saham/
(Diakses pada tanggal 24 November 2018)
https://republika.co.id/berita/konsultasi/motivasi-keuangan/13/04/05/mkrrla-ingin-berinvestasi-di-pasar-modal-begini-caranya
(Diakses pada tanggal 24 November 2018)